Rabu, 01 April 2009

KAKAK banget...he..heh..he

Hati-hati Patah Hati

Edisi: 97/April/08

Ngomongin soal patah hati, pasti ga akan lepas dari yang namanya cinta. Kalo sudah ngomongin soal cinta, maka ceritanya panjang neh. Tul ga? Dari awal mula manusia diciptakan sampe nanti hari kiamat, cerita tentang cinta ga akan pernah bosan diperbincangkan dan ga akan pernah hilang ditelan zaman. Cerita cinta memang ga selamanya indah. Kadang ada yang berakhir dengan tawa, ada juga yang berakhir dengan linangan air mata. Dan patah hati adalah salah satu ending dari cerita ini. Yup. Bad ending (ihiks…..ihiks sedih sekali).

Kata Bang Meggy Z sih, patah hati itu lebih sakit daripada sakit gigi. (kok jadul banget ya…hehehe). Tapi yang paling bener adalah patah hati itu lebih sakit daripada ga patah hati (yeee… ya iyalah!). Nah, kalo sudah kena yang namanya patah hati, hidup serasa mau kiamat, langit runtuh, bumi seakan gelap meskipun ada mentari yang bersinar. Hari-hari terasa sepi karena ga ada pujaan hati. Hati ini tersiksa, seolah mendapatkan penyakit langka yang ga akan pernah ada obatnya. Diri ini semakin sendiri, tidak ada teman yang menemani. Dan kalo sudah begini seakan tidak berguna lagi hidup ini, dan hanya ingin mengakhiri. Terlalu didramatisir nih. Terlalu.

Apa emang bener begitu, kalo kita patah hati? Apa ga ada harapan lagi yang tersisa hingga kita harus mengakhiri hidup? Stop! Slow Down Baby.....Tunggu dulu. Ikutin terus. Capcus !!

Fakta Patah Hati

Emang bener kata Bang Meggy Z tadi, bukan kamu aja yang pernah patah hati. Dari zamannya Nabi Adam, sudah ada yang yang namanya patah hati, bukan barusan muncul aja. Dan gara-gara patah hati orang bisa gelap mata dan kehilangan akal sehatnya (siapa yang menemukan harap di kembalikan, emang akal sehat kaya dompet). Eit, dampaknya macem-macem ditimbulkan hanya gara-gara patah hati. Contoh saja, salah satu anak Nabi Adam, Qabil, rela membunuh saudaranya sendiri, Habil, gara-gara patah hati.

Lain lagi dengan Sri Rahayu (22), gadis asal Kabupaten Kediri. Karena patah hati, dia menenggak minuman karbonasi yang dicampur dengan 12 butir obat sakit kepala. Beruntung nyawanya dapat diselamatkan. Percobaan bunuh diri ini dilakukan korban di objek wisata Goa Selomangleng, Kota Kediri. (detiksurabaya.com).

Hal yang sama dilakukan oleh Ikasari (12). Gadis cilik asal Malang. Dia ditemukan bunuh diri. Tubuhnya tergantung di kusen pintu kamar rumahnya. Lehernya terlilit kain gorden warna pink. Di antara pesannya di buku harian, ditemukan pernyataan kecewa yang mendalam sang gadis cilik terhadap 'pemuda' pujaan, Sarip (15). Ini bunyi pesannya, "Sarip, gw tau elo udah nyium cewek lain. Elo nuduh gw selingkuh, tetapi sekarang siapa yang selingkuh? Hati ini hancur..!Hancur!". (Wuih....gila ga fren, masih 12 tahun, masih bau kecut, eh salah deng, bau kencur. Innalillahi). (Man3malang.com)

Yang agak nyeleneh dilakukan oleh Hugh Hefner, pemilik Majalah Playboy, mengatakan bahwa patah hati yang pernah dialaminya telah memberikan inspirasi padanya untuk menciptakan brand 'Playboy' yang terkenal itu. Pria berusia 81 tahun itu mengatakan, "Saat saya berusia 16 tahun, saya pernah naksir seorang gadis. Namun kemudian ia menolak saya dan itulah yang menjadi kuncinya." Dia kemudian mulai menulis cerita dan membuat gambar telanjang versi komik. Wacks, glodaks.....Ini patah hati, atau nepsong ga kesampaian. (kapanlagi.com).

Sobat, komputer kamu pernah kena virus hallo.roro.htt? Konon juga katanya virus ini dibuat gara-gara si pembuatnya broken heart kepada kekasihnya yang bernama Roro.
By the way, ga sedikit juga orang yang kena patah hati, larinya ke dukun. Ngapain? Pastinya bukan cari obat, kalo cari obat ya ke dokter atau ke apotek. Yup, bener banget. Ada istilah Cinta Ditolak, Dukun Bertindak. Apalagi kalo ga melet si pujaan hati biar balik lagi sama dia. Kalo sudah begini, syirik namanya fren.

Patah Hati, Bisa Mati?

Apa bener se, patah hati bisa bikin kita mati? Siapa yang bilang? Kalo kamu pikir setelah patah hati kudu mati, maka pikiran kamu sempit banget. Jangan khawatir sobat, sebab patah hati atau putus cinta itu ga akan membuat kita mati. Karena cinta itu hanyalah naluri manusia, bukan kebutuhan pokok seperti makan dan minum. Manusia bisa meninggal kalo ga makan 7 hari dan tanpa air selama 3 hari. Kalo rasa cinta ga terpenuhi, kita hanya akan merasa gelisah, ga sampe mati. Paling-paling cuma ga mandi selama 7 hari 7 malem. Ngapain aja ga enak. Tidur ga enak. Makan, ga nafsu. Kita jadi sendiri, ga ada yang mau deketin kita. Siapa yang mau deketin.....Bauuu’. Suer, ga sampe mati. Hanya tindakan apa yang kita lakukan ketika patah hati itu yang harus kita pikirkan, kita bisa memilih. Mau mati, mau bikin playboy tandingan, atau mau bangkit dan melupakan yang sudah-sudah.

Margaret Stroebe dari Universitas Utrecht, Belanda, mengatakan kehilangan seseorang yang dicintai hanya berdampak secara psikologi. Ahli jantung mengatakan orang-orang yang kehilangan pasangan biasanya hidup dengan kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok atau diet yang tak terkendali. Nah, cuman begitu kan menurut yang ahli.

Jadi buat kamu yang patah hati karena diputusin pacar, atau gagal saat melamar, jangan sedih dulu, dunia belum kiamat. Cuma rasa patah hati ini walau sudah dikuat-kuatin, kata Mulan Jameela tetep aja kita bukan Wonder Woman yang hatinya bukan terbuat dari besi dan baja, bisa remuk dan hancur. Semua fakta di atas adalah bukti perasaan yang lebur saat menjalani hubungan yang ga resmi dan bubar di tengah jalan. Pacar-pacar mereka pergi begitu saja. Ada yang alasan ga cocok, banyak juga karena berpindah ke lain hati. Hal yang sama juga dialami ketika gagal dalam melamar. Ada perasaan perih di hati ditambah rasa malu.

Salah Pergaulan

Patah hati atau bahasa kerennya broken heart itu bisa karena dua hal, diputusin pacar atau ditolak saat ngelamar. Tapi kalo dilihat pergaulan zaman sekarang, sebab patah hati kebanyakan adalah karena pacaran. Dan pacaran adalah gaul yang salah total. Kalo dilihat dari segi apapun, pacaran lebih banyak bikin kesel hati daripada suka hati. Status hubungan pasangan ini ga jelas, ga sah dan yang pasti ga serius. Malah ga sedikit juga sampe melakukan hal-hal yang ga ga, misalnya aja sex pra nikah dengan dalih kesetiaan. Hayo ngaku!!

Ketika para aktivis pacaran itu ditanya tentang keseriusan mereka untuk merit, mereka pasti bilang, “Lihat aja nanti deh, yang sekarang kita jalanin aja dulu.” Kok mau sih digombalin sama pacar kamu? Apalagi mereka masih mengenakan putih-abu abu, putih biru dan ada juga yang putih merah, mana bisa mau dan siap nikah cepet-cepet. Artinya kamu itu sudah sejak awal bikin peluang besar untuk putus dan berlinangan air mata. Iya kan?
Sedangkan Islam ga pernah ngajarin yang namanya aktifitas pacaran. Dan itu berarti Islam memperkecil volume patah hati yang memang perih banget kalo dirasakan.

Buat yang gagal melamar, bukannya aktifitas yang kamu lakukan itu salah. Mungkin pasangan yang menolak kamu ajak menikah, memang pasangan buat kamu dan bukan jodoh kamu. Mungkin dia hanya pelangi indah yang cuma hanya sesaat menghiasi bumi, dia bukan bulan yang selalu setia menemani bumi dalam mengitari matahari. Duile puitis banget ya. Inget, Allah SWT sudah menjamin tiga hal yaitu rizki, ajal dan jodoh. Dan jangan lupa Allah SWT juga berfirman, artinya : “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (TQS. An Nuur: 26)

Resep patah hati

Kalo kamu sudah terlanjur patah hati, karena diputusin sama pacar atau mutusin pacar setelah baca buletin ini (Amiin!). Atau karena lamaranmu ditolak oleh akhwat atau ikhwan yang kamu incer, jangan gelap mata, keep positive thinking. Seperti kata iklan tipi, ambil enaknya aja ya. Kamu masih bisa memilih apa yang akan kamu lakukan kemudian. Dan itu terserah kamu, positif atau negatif.

Kita ngasih alternatif, kalo obat hati itu ada lima, maka obat patah hati juga ada lima :

1. Jangan mendramatisir keadaan
Kalo lagi patah hati, ga perlu terlarut sampe dalem banget. Hindari suasana yang membuat kamu menjadi mellow atau melankolis. Ga usah dulu deh ndengerin lagu-lagu dengan tema patah hati, Patah hati-nya Radja atau Munajat Cinta-nya The Rock. Atau ngelakuin aktifitas lain yang malah bikin sesek hati. Wah, itu sama aja naburin garam sekarung di atas luka. Perih.

2. Putus asa itu dosa
Inget bahwa berputus asa itu dosa. Rasulullah SAW bersabda : “Dosa besar itu adalah mempersekutukan Allah, putus asa dari karunia Allah dan putus harapan dari rahmat Allah.” (HR. Al Bazzar dan Thabrani)

3. Jangan malah menyendiri
Kamu jangan menyendiri.
Cari teman-teman yang bisa ngasih masukan dan support yang bisa bikin kita bangkit lagi, bukan yang malah menjerumuskan. Bukannya patah hati malah hilang, malah numpuk kayak TPA sampah.

4. Perbanyak kegiatan positif
Bayang-bayang itu semakin sering nongol apabila kita sering bengong. Biar ga sering bengong, kita harus sering bergerak. Lari marathon bisa. Nyangkul di sawah boleh. Atau kegiatan yang paling positif adalah mengaji tentang Islam, dan gabung dengan aktifitas dakwah. Insya Allah bisa ngelupain pahitnya patah hati, karena Islam itu lebih keren dari yang kita duga.

5. Bersyukur, berusaha dan doa
Kalau kamu putus dari pacar, itu berarti terbebas dari perbuatan mendekati zina. Kamu harus bersyukur. Kalo memang sudah siap nikah, nikah aja ngapain pacaran. Buktiin kamu serius. Kalo belum siap, ya jangan dipaksain nikah. Buat kamu yang ditolak saat melamar, itu tandanya Allah ngasih tahu bahwa akhwat/ikhwan itu ga matching sama kamu. Anda belum beruntung. Coba lagi. Dan jangan lupa berdoa karena Allah pasti akan kasih jalan keluar yang terbaik buat kamu. Pasti deh! (di)

The True of Friend

Mencari Sahabat Sejati



Ga ada manusia yang bisa hidup sendiri. Sehebat apapun dirinya. Setinggi apapun gelar pendidikannya. Tiap orang pasti butuh yang namanya sahabat. Mungkin kita sendiri ga sadar, kapanpun dan dimanapun kita berada, kita musti ingin berinteraksi dengan orang-orang di sekitar kita. Kita ga akan mau dicuekin gitu aja. Dikacangin, apalagi ditinggalin. Soalnya kentut sembarangan sih, bauk tauk..!!. Kaciyan tuh. Mau kita sih, pengen interaksi ama siapa aja, baik ama tukang koran, tukang sayur, atawa tukang ledeng, tapi yang pasti jangan mau ngomong ama tukang tipu. Hehe. Ini normal kok. Karena itu udah jadi fitrah manusia. Ga akan bisa kita hindari.

Nah, model saling ungkap kata dan interaksi inilah yang bisa merajut benang pertemanan, persahabatan, atau bahkan rasa cinta. Ya, kata-kata memang sakti banget. Lebih manjur dari batu celupnya Ponari atau tongkat sihirnya Harry Potter. Wacaow. Awalnya simpel. Tinggal saling cerita, saling umpan kalimat, dan akhirnya nyambung deh. Nah, mayoritas persahabatan diawali dengan untaian kata-kata yang saling konek satu sama lain. Bukanlah pertemanan sejati kalo dimulai dengan harta atau kedudukan. Semisal kong kalikong dari orang yang mau jadi caleg, koalisi parpol atau ndusel ama orang yang dapat warisan seluas lumpur lapindo. Buseet…

Selain itu, banyak diantara kita yang dapat teman dari tempat yang sering ditongkrongin. Kalo kita biasa kumpul ama anak-anak gank, rekan kita juga bakal didapat dari sana. Demikian juga kalo kita sering bergaul ama anak-anak rohis, atau SKI. Pasti fotokopian kita, juga akan diperoleh dari sana. Jadi ga salah ketika Rasulullah bilang, kalo sifat seseorang ga akan jauh beda dengan sifat temannya. Ibarat pinang dibelah dua. Udah klop satu sama lain. Seperti cermin, satu orang adalah bayangan bagi yang lain. Bagaikan dua sisi mata uang, yang ga bisa dipisahkan. Nah, begitulah gambaran seorang sahabat. Baik atau tidaknya perilaku kita, langsung atau enggak, bisa nular dari sahabat. So, hati-hati lho kalo mau nyari sahabat. Jangan asal comot, bisa nggigit nanti. Emangnya kucing dalam karung!! Lho, jangan salah, ga sedikit rekan kita yang kejebak di lembah hitam gara-gara rekannya. Dan banyak juga sobat yang bisa sadar dan kembali ke jalan Allah karena sahabatnya. Jadi, boleh dibilang, kalo sahabat itu punya peran yang amat besar dalam hidup kita. Sehingga pencarian seorang sahabat sejati, ga salah bila kudu kita ungkap dan telusuri. Supaya kita ga salah langkah nanti. Oke deh…

Tips Bersahabat Ria

Punya sahabat adalah kebahagiaan yang tiada tara. Apalagi buat remaja, sahabat punya makna yang ga ternilai. Karena dengan sahabat, berarti kita sudah menemukan kepercayaan dan pengertian. Soalnya, kepercayaan dan pengertian, ga akan mampu kita bagi selain dengan sahabat sejati. Banyak banget lho kisah persahabatan yang terungkap di layar lebar, yang nunjukin kalo arti sahabat itu sangat bermakna. Sahabat bisa berjumlah banyak seperti Laskar Pelangi. Namun ada juga yang bisa dihitung hanya dengan telunjuk alias satu doang, seperti Abdel dan Temon. Malahan, masyarakat barat menganggap hewanlah sahabat sejati manusia. Seperti anjing dan kucing. Soalnya ga rewel dan ga ngomelan kali ya…(ye, emangnya anjing bisa ngomel apa??).Tapi ada juga yang menggambarkan sahabat dari dunia lain, seperti Tuyul dan Mbak Yul. Wacaow, ini sih kalo mau curhat repot, soalnya ga ada nomor hpnya …(hehehe).

By the way, seklumit contoh tadi selayaknya udah menggugah kita tentang pentingnya sahabat (ye…nidji bangeet). Dan, karena kita seorang muslim, untuk mendapatkan kriteria sahabat yang tepat, kita kudu ngikut gimana Rasulullah SAW ngasih contoh. Ga asal ambil aja. Mentang-mentang tampang bening dan tajir, eh…mau kita jadi sahabat. Sedang kalo orangnya romusa alias rombongan manusia susah, ogah banget kita berteman ama mereka. Waduh sobat, ini kekeliruan besar yang kudu kita benahi bersama. Nah, supaya ga salah langkah lagi, monggo tips di bawah ini dibaca:

1. Sahabat sejati diupayakan yang sama akidahnya alias muslim atau muslimah. Bukannya kita mau ngungkit perbedaan SARA. Tapi inilah yang dicontohkan Islam. Soalnya, sebagian besar sahabat itu ngerti kebiasaan rekannya mulai dari tidur ampe tidur lagi. Belum lagi kebiasaan sahabat bisa aja nular ke kita secara langsung. Bayangin aja, kalo best fren kita bukan muslim, trus ga biasa sholat. Bisa-bisa nanti kita ketularan ga ngerjain sholat juga tuh. Nah, inilah yang dikuatirkan kalo yang kita jadikan sahabat itu adalah rekan yang berbeda iman. Untuk hal ini Rasulullah SAW udah ngingetin kita, ”Orang itu mengikuti agama teman dekatnya; karena itu perhatikanlah dengan siapa ia berteman dekat.” (HR Tirmidzi). Selain itu Allah SWT udah berfirman, ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu.” (TQS. Ali-Imran: 118)

2. Sahabat sejati usahakan yang sesama jenis kelamin. Kalo cewek ya ama cewek. Demikian juga yang cowok, kalo mau cari teman lengket, ya kudu sama-sama cowok juga. Bukan berarti kita nggiring kamu supaya suka sesama jenis lho.Wekk...byor. Bukan maksud kita supaya kamu ga bisa berteman dengan lawan jenis. Tapi tujuan kita, biar kamu ga kejerumus ke dalam lembah pacaran bahkan perzinahan. Soalnya, ga dikit lho cowok yang awalnya bersahabat dengan cewek, eh ujung-ujungnya kena virus merah jambu. Masih ingat kan kisah Rahul dan Anjali dalam film Kuch Kuch Hotta Hai. Awalnya saling gengsi dan sahabatan, ealah, akhirnya malah pacaran. Kalo udah gini, kan kita bakal kena dosa ding. Lagipula banyak banget batasan pergaulan antara pria dan wanita dalam Islam. Khususnya yang belum jadi mahram kita. Dan semuanya, kudu kita patuhi rambu-rambunya. Kalo kamu masih maksa pengen sahabatan ama lawan jenis, lebih baik ijab kabul aja dulu ama dia, alias nikah. Gimana..berani ga??!

3. Carilah sahabat yang mau diajak ke jalan kebaikan. Artinya kamu kudu cinta dia karena Allah, dan benci dia juga karena Allah. Bukan rekan kamu, kalo dia malah ngajak kamu berbuat dosa dan maksiat. Semisal, ada teman kamu satu kelas yang ngajak ngedrugs atau bolos bareng-bareng. Kalo ada yang nolak, dia bakal nganggep orang tadi bukan sahabatnya. Buseeet..Kalo seperti ini yang dimaksud persahabatan, bumi bisa kacau fren. So, kalo ada teman kita yang seperti itu, diingatkan aja. Ga usah takut dibenci lah, dijauhi lah, dianggap kuper lah...Karena itu hanya anggapan dia sesaat doang. Lagipula, kalo kita biarin dia berbuat maksiat, justru sebenarnya kita ga care ama dia. Ga peduli ama dia. Ga sayang dengan dia. Ga salah kalo kita simak ucapan Ali bin Abi Thalib r.a, “Berikanlah perhatian kepada sahabatmu, karena mereka menjadi bekal kalian di dunia dan di akhirat. Tidakkah kalian mendengar tangisan manusia di dalam api neraka?”.

4. Oya, yang terakhir dari tips kita adalah, carilah best friends yang saling mengutamakan dan mengerti satu sama lain. Tentunya standar yang kita pake adalah aturan Islam. Ini penting lho, soalnya yang namanya ikatan sesama manusia ga ada yang mulus, terkadang longgar dan kadang setel kenceng. Disinilah letak pengertian antar rekan. Termasuk di dalamnya adalah saling menutup aib rekannya yang lain. Kekurangan sahabat kita, yang memang ga perlu diungkap, jangan diomongin ke orang lain. Bisa-bisa sekolah kita jadi media infotainment dadakan. Karena, aib rekan, kita gosipin kemana-mana. Kalo bisa, ingatkan aja dia terus-menerus, sampe dia sadar dan kembali berbuat baik, jangan diobral, nanti minta diskon lagi...(eit shopping kali...).

Untuk yang satu ini, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang menyembunyikan (aib) seorang muslim, maka Allah akan menyembunyikan (aibnya) di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba yang gemar menolong saudaranya.” (HR. Muslim).

Jadi Best Friend, Ga Gampang

Sobat, kata orang, mudah untuk mencari teman kala tertawa, tapi sulit mendapat teman kala menangis. Ya, kalo kita pengen jadi teman sejati orang lain, seharusnya kita paham apa hak dan apa kewajiban kita pada dirinya. Kita memang berhak dihormati dan dihargai, tapi jangan lupa, teman kita juga punya hak yang sama dari kita. Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Al Ghazali menuangkan tulisannya, “Tidaklah seorang menemani sahabatnya, meskipun hanya sesaat di siang hari, kecuali ia akan ditanya (tentang tanggung jawabnya) dalam persahabatan itu, apakah dia melaksanakan hak-hak Allah atau mengabaikannya.” Supaya kita ngerti, apa hak dan kewajiban kita atas sahabat kita tadi, mau ga mau, kita kudu belajar Islam. Karena hanya dengan belajar Islam, kita bisa menjadikan sebuah persahabatan menjadi indah dan barokah. Asyik kan..

Dikala teman kita mendapat kegembiraan, kita kudu berupaya mengingatkan dia supaya ga larut dalam euforia, dan lebih banyak bersyukur pada Allah. Semisal, kalo teman kita tadi mendapat rizki yang melimpah, seyogyanya kita ngingetin dia untuk berzakat dan berinfaq. Demikian pula kalo rekan kita mendapat musibah, sebagai seorang sahabat, kita kudu sharring ama dia dan ngomong, kalo segalanya berasal dari Allah dan akan kembali pada-Nya. Dan jangan lupa, kita juga harus membangkitkan lagi semangatnya.
Seklumit kisah tentang sahabat yang kita tulis disini, moga jadi titik awal kita untuk bersahabat secara benar dan syar’i. Lagi-lagi kita ga bosan untuk ngingatin diri kita dan sobat semua untuk belajar Islam. Karena disinilah pangkal dari semua kebaikan. Kalo sobat udah mulai belajar Islam, maka istiqomahlah. Jangan mandeg di tengah jalan. Kalopun di dunia kita ga bisa ketemu dan menjadi teman baik, moga kita semua nanti bisa bertemu di surga dan jadi sahabat sejati disana. Amin. (dy)

Buat yang muda, yang menatap masa depan

Pernikahan Dini, Kok Jadi Masalah?

Sobat, pernikahan dini antara Syekh Puji dan Dik Ulfa beberapa waktu yang lalu jadi headline dimana-mana. Konon perkawinan keduanya menjadi problem, karena Dik Ulfa masih di bawah umur, sekitar 12 tahun, sedangkan Syekh Puji sendiri sudah setengah baya. Nah, saking santernya berita di media, bahkan Komnas Perlindungan Anak, melalui Kak Seto merasa harus turut campur. Supaya pernikahan ini dibatalkan. Ngga berhenti sampe disitu, MUI bahkan menteri Pemberdayaan Perempuan juga unjuk bicara. Mereka ngerasa pernikahan antara keduanya ga pantas, karena dik Ulfa masih sangat kecil, katanya…Padahal dalam konferensi pers, Dik Ulfa sendiri mengatakan dia rela dan ikhlash, menikah tanpa paksaan sedikitpun. Cerita demi cerita pun berlalu. Tekanan demi tekanan pun dihadapi. Akhirnya pernikahan keduanya ditunda. Dik Ulfa dikembalikan kepada kedua orang tuanya. Hingga umurnya mencukupi, ya…sekitar 16 tahun-lah. Gitchu…

Nah, sobat, pro dan kontra tentang pernikahan dini karena kasus Syekh Puji masih terus terjadi. Imud sendiri punya pendapat sendiri. Ini bukan masalah membela satu pihak dan mencemooh yang lain. Tapi lebih dari itu. Problem pernikahan ini kudu didudukkan pokok masalahnya. Bukan hanya asal hujat dan main intimidasi. Karena kita semua paham, kalo yang namanya pernikahan adalah ibadah, jadi cara mengambil sikapnya kudu hati-hati. Jangan asal main tuduh dan hina. Toh bisa saja, ternyata orang yang kita benci tadi malah benar dalam pandangan Islam. Nyesel kan. Nah, supaya ga nyesel, yuk kita bahas dengan singkat tapi komplit.

1. Pernikahan itu perintah Allah SWT

Islam ga main-main tentang pernikahan. Allah SWT jelas-jelas memerintahkan pernikahan. Allah SWT berfirman, “Maka bolehlah kamu menikahi perempuan yang kamu pandang baik untuk kamu, dua atau tiga atau empat, jika kiranya kamu takut tidak dapat berlaku adil diantara mereka, hendaklah kamu nikahi seorang saja. (TQS. An Nisa’: 3). Demikian juga Rasulullah SAW bersabda, “Hai pemuda-pemuda, barangsiapa yang mampu diantara kalian serta berkeinginan, hendaklah dia menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu akan memejamkan matanya terhadap orang yang tidak halal dilihatnya. Dan akan melindunginya dari godaan syahwat. Dan barangsiapa tidak mampu menikah, hendaklah ia berpuasa. Karena dengan puasa, hawa nafsunya akan berkurang.” (al-Jama’ah). Sobat, apapun alasan kita untuk mencemooh pernikahan, adalah sebuah hal yang salah. Sama aja dengan kita menghujat saudara kita yang sholat, atau puasa. Ga pantes kan.

2. Pernikahan itu ibadah

Yup benar, kita semua tahu kok soal ini. Selama kita muslim, kita akan ngerti bener kalo pernikahan bukan sekedar baku syahwat antara suami dan istri, dan juga bukan sekedar menghalalkan yang haram dari lawan jenisnya. Pernikahan punya rules alias aturan-aturan yang kudu ditaati oleh pria maupun wanita. Rules yang benar hanya kita dapatkan dari Al Qur’an dan Al Hadits. Bukan dari KUHP, UU perlindungan anak, primbon atau yang lain. Kenapa? Yang nentukan pernikahan itu ibadah kan Allah SWT, jadi pantas dong kalo yang ngasih rambu-rambu juga Allah SWT. Nah, kumpulan rules yang bisa dilaksanakan secara praktis dalam pernikahan, bisa kita lihat di kitab fiqh. Ya fiqh. Khususnya di bab pernikahan atau munakahat. Masa hokum Allah kalah ama KUHP?

Ngomong-ngomong soal rules pernikahan, di kitab fiqh, rukun pernikahan ada 3, yaitu adanya akad nikah; adanya wali dan minimal 2 orang saksi (laki-laki). Nah, kalo ini semua udah terpenuhi, maka pernikahan telah sah. Sekali lagi, apapun kata orang, pernikahan udah sah. Trus, gimana soal umur? Ini sesuatu yang relatif. Ingat kan, setiap syarat sah ibadah adalah ketika seorang muslim udah baligh. Nah, baligh alias dewasa, ga bisa ditentukan oleh umur. Karena ga ada patokan yang baku. Seorang wanita dikatakan baligh bila dia sudah menstruasi. Dan seorang laki-laki disebut baligh, jika udah mimpi basah. Cukup.

3. Adanya stigmatisasi negatif terhadap Islam

Kita ga tahu kapan ini dimulai. Orang-orang yang ga seneng aturan Islam tegak, selalu aja nyebar rasa sinis. Yang pasti tuduhan jelek terhadap Islam, saat ini memang bener-bener terjadi. Masih ingat, pernikahan poligami Aa Gym? Yup, media memblow up-nya, seakan-akan Aa Gym udah ngelakuin dosa besar. Padahal Allah SWT memperbolehkan poligami. Ga ada masalah. Kenapa ditolak? Aneh memang. Kita sendiri aja yang bikin ruwet.

Hal ini identik dengan kasusnya Syekh Puji. Dengan alasan di bawah umur, semua pihak angkat bicara. Seakan-akan yang dilakukan oleh syekh Puji adalah sesuatu yang hina. Padahal segala ketetapan dalam fiqh udah dipenuhi. Ya, pernikahan keduanya udah sah. Wah kayaknya orang-orang yang komentar, kudu belajar fiqh lagi tuh. Kalo yang jadi alasan adalah umur, sebenarnya masih banyak yang jadi PR aparat pemerintah negeri ini, termasuk MUI. Yang makruh bahkan yang haram seakan luput dari pembahasan. Segala keharaman masih melalangbuana dengan bebas di negeri kita. Pelakunya juga banyak yang di bawah umur. Pacaran yang banyak dilakoni remaja, jelas-jelas sebuah keharaman, mengapa hal ini seakan lepas dari pengamatan? Audisi bintang cilik di bawah umur, yang membuat mereka menjadi seleb, jelas-jelas sebuah keharaman, kenapa masih dibiarkan? Pelacuran di bawah umur di lokalisasi banyak ditemukan, kenapa malah dilindungi?

Ok deh, ini pendapat imud. Terserah sobat mau bersikap. Yang pasti Islam kudu kita jadikan tolak ukur perbuatan, bukan yang lain. Ini lho akibatnya kalo syariat Islam ga diterapin, segalanya rancu dan bikin pusing. So, terapkan syariat! Setuju!! (dy)